
LUWU RAYA, RESTORASITV.COM – Dengan ketersediaan data yang akurat, setiap paroki dapat merancang program pastoral yang tepat sasaran: membina, mendampingi, dan meneguhkan iman guru yang beragama Katolik.
Data ini juga akan menjadi referensi penting bagi Keuskupan Agung Makassar dalam menyusun strategi pastoral pendidikan di tingkat kevikepan dan keuskupan.
Pertemuan guru-guru beragama Katolik se-Kevikepan Luwu dan sebagai narasumber Ketua Komdik KAMS Ps Carolus Patampang, S.S.Ph.D menyampaikan apresiasi tinggi kepada para peserta, pastor paroki, dan Pastor Vikep Luwu Raya, Martinus Pasomba, Pr, atas dukungan dan terimakasih khusus yang telah menyediakan fasilitas dan mendukung kelancaran acara ini, Sabtu 23 Agustus 2025 di Saluampak Aula Kevikepan Luwu.
Pertemuan ini menandai awal dari gerakan baru dalam pastoral pendidikan di Keuskupan Agung Makassar terutama di Kevikepan Luwu dalam membangun pelayanan pendidikan yang lebih sistematis, berbasis data, dan responsif terhadap kebutuhan umat.
” Diharapkan, melalui sinergi yang berkelanjutan antara Komdik, seksi pendidikan paroki, dan umat, Gereja semakin mampu hadir sebagai pendamping iman yang setia bagi generasi muda Katolik di tengah tantangan zaman,” sebut Carolus Patampang.
Carolus menyampaikan pada media ini bahwa, tujuan pertemuan tersebut adalah untuk membahas strategi pendidikan paroki di Kevikepan Luwu dan terkait kegiatan lainnya.
“Hal ini juga sejalan dengan tujuan pendidikan nasional untuk menghasilkan generasi yang unggul, berakhlak mulus, dan siap menghadapi tantangan global,” sebutnya.
Dengan semangat sinodalitas dan komitmen bersama, program pastoral pendidikan di setiap paroki di Kevikepan Luwu, kini dituntut untuk tidak hanya berjalan, tetapi melangkah dengan arah yang jelas, strategi yang matang, dan tujuan yang bermuara pada pertumbuhan iman umat muda Katolik di seluruh wilayah Kevikepan Luwu.
Guru yang beragama Katolik dipanggil juga menjadi pembina umat beriman. Profesi guru yang beragama Katolik harus menjadi guru yang bahagia karena dipanggil untuk berkarya dengan sukacita. Dan merupakan pilihan dan tanggapan pribadi atas panggilan Allah.
Untuk itu, Carolus menekankan bahwa, untuk itu mereka yang hadir dalam pertemuan tersebut berjumlah 102 orang, untuk membenahi diri dengan keterampilan, kompetensi dan metode mengajar agar efektif dalam tugas komunikasi iman ini.
” Komunikasi iman akan dapat menjadk dialog iman bila didasari oleh relasi atau kebersamaan,” ujarnya, seraya menambahkan memang hal ini merupakan suatu tantangan, tetapi guru harus menghadirkan visi iman sehigga anak didik aksn mengerti keterlibatan personalnya dalam pertemuan ini.
Dikesempatan tersebut beberapa guru mengatakan bshwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami. Kami mendapatkan banyak wawasan baru tentang bagaimana mengajarkan nilai-nilai karakter kepada siswa dengsn cara yang menarik dan efektif.
Sekadar diketahui, untuk utusan dari Paroki Padang Sappa 6 orang, Palopo 14 orang, Lamasi 13 orang, Saluampak 14 orang, Bone-Bone 4 orang, Mangkutana 12 orang, Rantetiku 4 orang, Sorowako 6 orang dan Malili 3 orang.
Dan untuk Lembaga Pendidikan Katolik dari Taman Kanak-Kanak 7 orang, Taman Seminari 2 orang, SMP 2 orang, SMA 6 orang.
Sedangkan Lembaga Hidup Bakti dan Rohaniawan yakni, Komunitas Bintang Laut (SJMJ) 1 orang, Komunitas Kadam Taruna (HHK) 1 orang, Komunitas MSC Saluampak 1 orang dan Komunitas Santa Clara (SJMJ) 1 orang. *(rtv_Megasari/Yustus)