MAMASA, restorasitv.com – Karena mengalami trouble dua orang pendaki gunung di pos 6 jalur pendakian gandang dewata dievakuasi. Evakuasi dilakukan oleh tim sar gabungan. Pendaki tersebut mengalami penurunan kondisi kesehatan, salah seorang pendaki alami hemoroid/wasir yang sudah memasuki stadium IV.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) Mamuju, Muh Rizal, S.H., mengatakan pendaki tersebut dievakuasi dari pos 5 jalur Gunung gandang dewata.
“Korban atas nama Taufik Abubakar (47) mengalami riwayat penyakit hemoroid/wasir yang kambuh dan telah memasuki stadium IV dan satunya lagi atas nama Jhiwar Julnaintin (19) mengalami kondisi fisik yang menurun. Pendaki alami trouble sejak 4 hari yang lalu di pos 6 jalur pendakian dan telah dievakuasi ke posko SAR Gabungan di Tondok Bakaru,” ujar Rizal.
Rizal menerangkan bahwa kedua survivor tersebut bersama keenam rekannya, total sebanyak 8 orang pendaki melakukan perjalanan pendakian dari kantor resort Mamasa ke gunung gandang dewata melalui jalur edelweis, desa Tondok Bakaru sejak Sabtu, (05/10). Namun, setelah mereka menuruni jalur pendakian tersebut, dua orang survivor mengalami gangguan pada kesehatannya dan tidak mampu melanjutkan perjalanan pada pukul 07.00 WITA pagi. Sabtu, (12/10).
Setelah mendapat laporan dari BPBD Kab Mamasa Tim Rescue BASARNAS Mamuju menerjunkan sebanyak 8 personel pada pukul 21.20 WITA dengan estimasi tiba 4 jam 27 menit dari Mako Kantor SAR Mamuju dengan jarak tempuh 128 km. Sabtu, (12/10).
Kemudian, tim Rescue BASARNAS Mamuju segera melakukan upaya evakuasi dibantu unsur potensi SAR yang sudah berada lebih awal di lokasi jalur pendakian edelweis Tondok Bakaru.
Tim SAR gabungan bertemu dengan kedelapan pendaki di pos 5 jalur pendakian, setelah pendaki tersebut juga berusaha perlahan menuruni jalur pendakian.
Sementara itu, proses evakuasi korban dilaksanakan selama tiga hari sebelum kedua survivor berhasil diturunkan ke posko tim SAR Gabungan pada hari ke empat di jalur registrasi edelweis Tondok Bakaru.
“Proses evakuasi berlangsung dengan lancar walaupun sedikit ada kendala di lapangan seperti kondisi jalur yang terjal dan licin, tim SAR Gabungan juga terkendala oleh kondisi cuaca yang kadang kala diguyur hujan saat proses evakuasi di lokasi. Namun, berkat kerja sama tim yang solid bersama rekan-rekan unsur potensi SAR lainnya, korban berhasil dibawa turun dalam keadaan selamat,” terang Rizal.
Atas bantuan tim sar, kedua pendaki tersebut dievakuasi dengan keadaan selamat dan mendapatkan perawatan medis darurat pada kondisi kesehatan yang dialaminya selama proses evakuasi menuruni jalur pendakian. Kedelapan pendaki berhasil di evakuasi tiba di posko tim SAR Gabungan sekitar pukul 22.45 WITA tadi malam. Selasa, (15/10).
Sebanyak 60 personel tim SAR Gabungan dari berbagai instansi/organisasi tergabung dalam proses evakuasi kedua korban, diantaranya Personel BASARNAS Mamuju, Kodim 1428/Mamasa, BPBD Kab. Mamasa, Balai Pengelola TNGD Mamasa, KPA Quarles, Mitra Polhut, SAR UNM, SAR UNHAS dan aparat desa setempat.
“Kami mengucapkan terima kasih banyak untuk teman-teman potensi sar yang terlibat dalam proses evakuasi ini, dan setelah di lakukan debriefing, maka operasi sar kami tutup dan seluruh unsur yang terlibat kami kembalikan ke satuannya masing-masing,” pungkasnya. (Dev/hms-sar.mmj)
Editor : Yunus Suparlin, S.H.